Tampilkan postingan dengan label wgp. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wgp. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 September 2015

Bushiroad World Championship 2015 Vanguard ENG Tournament Report

Still with the same pointless thing I have done last year, let's do this year's WGP Tournament Report!

Gue nggak akan banyak cerita soal acaranya sendiri, berhubung pengalaman gue WGP kemarin rada bland, hambar. Playmat ga dapet, summer set cuma kebeli dua. Paling yang seru cuma drama-drama kocak terkait pelaksanaan turnamen sama kepandaian para judge yang bekerja, oh dan skandal di top 4 -sayang gue sudah pulang sewaktu itu kejadian.


Untuk main, kriteria deck yang mau gue pakai ada tiga. Pertama, bisa ngerush di Grade 2, berarti harus ada mekanisme buat nambah unit. Kedua, harus aman dari gradelock-sengaja, artinya gue mesti minimalisir kartu yang punya syarat vanguard harus legion atau GB1. Ketiga, gue mesti punya decknya. Ya iya lah ya.

Yang masuk kriteria ini ada tiga deck. Pertama, deck Jewel Knight ber-Legion. Kedua, deck Bluish Flame. Ketiga, deck Silver Thorn. Awalnya pilihan pertama gue adalah Silver Thorn, karena dia bisa ngerush pakai Ana atau Maricica di Grade 2, dan dia dilengkapi oleh Crossride instan yang akan melindungi dari banyak jenis power line.

Hanya saja, decknya tiba-tiba laku H-1. Ini menyalahi syarat ketiga, dan membuat gue tinggal punya dua pilihan. Bluish atau Jewel Knight. Karena gue bingung, gue bawa saja semuanya. Nah begitu sampai di lokasi, gue baru teringat bahwa gue lupa bawa Saint Blow gue. Ini super faktap berhubung kita semua tahu Swordmy > Aglovale dan Saint Blow > any GoldPal stride. Gue pun terjebak di Bluish Flame,

Game 1 - Genesis Witch




Mungkin lu merasa, anjir ini mah match up gampang. Disentil juga beres. Ya, sama lah sama pemikiran awal gue. Akan tetapi ternyata nggak segampang itu, gue sempat terdesak cuy. Kalau saja dia awalannya Fennel dan bukan Mint, gue rasa gue bakal kalah advantage somehow. Untung saja bisa dibereskan pakai efek Glare, yang di mana dia kurang siap sepertinya.

Game 2 - Narukami Dragonic Kaiser Crimson



Yang ini gue ngga terlalu berkesan berhubung trigger gue lagi keren banget. Gue rush di Grade 2 dan dia pun klepek-klepek ngga lama setelahnya. Satu yang masih gue ingat karena aneh adalah, dia starternya adalah si Lizard Soldier, Saishin. Guido gue ditembak sama dia. Guido gue pun klepek-klepek. Dan mereka berdua pergi dari field barengan. Kawin lari kali.

Game 3 - Dimensional Police Daikaiser-Sin


Berhubung gue takut dimacem-macemin, gue nahan diri nggak naik ke Grade 3 satu turn walau gue main kedua. Alhasil pas gue naik Grade 3 dan Legion buat nge-Glare, dia ngga bisa nahan dan ke damage 6... yang ternyata heal. Dengan kesempatan itu, dia langsung ride Sin Buster, call Laurel, dan nabok gue ga bisa diblok pakai Grade 1 ke atas di saat damage gue 2. One turn kill namanya. Untung barusan gue nyimpen Grade 0 dan gue kerahkan semuanya termasuk interceptor untuk 2 Grade 3 atau Grade 3 + Trigger. Gue selamat dan gue habisi dia next turn.

Game 4 - Great Nature Stride


Begitu sadar itu Great Nature, gue berniat mengulangi strategi Game 3, hanya saja hand berkata lain. Gue ngedraw 3 Grade 3 yang bikin gue terpaksa naik dan Stride kalau masih mau selamat. Dia berhasil guard, lalu gue ditabokin Wisdom Teller over Big Belly ditemani Crayon Tiger. Semua harus diblok kecuali Crayon, kalau ngga gitu drawnya gila. Alhasil gue pun abis bensin dan gege sewaktu lawan turunin Managarmr. Mau maksa nge-Glare pun damagenya masih jauh thanks to heal trigger.

Game 5 - Oracle Think Tank Stride


Gue rush dia di awal, sambil nahan gak naik satu turn. Begitu yakin hand dia minim Grade 0, langsung naik ke Glare dan nge-Glare dua kali di giliran setelahnya. Kayaknya dia ngga tau efek Glare, makanya rada boros Grade 0 di awal.

Game 6 - Megacolony Machining


Dari semua deck, mungkin Bluish Flame adalah bad match up buat Machining. Pertama, Bluish punya kemampuan untuk search Grade 3 via Aglovale sama Critical barunya. Kedua, kalau ada RG yang kestun ya dikorbanin aja untuk efek Glare. Di sini gue sempat hitung damage pas hand dia cuma ada 1-2 Grade 0, dan damage 3. Bersiap nge-Glare dua kali. Eh gue malah misplay dengan ga itung matenya. Satu di damage, satu di soul dan satu di field. Tau gitu gue retire dulu dah tuh mate. Untungnya gue menang, karena dia pun ngga bisa berharap banyak dari ngestun VG gue, ya iya lah, Grade 3 di hand gue bejibun.

Game 7 - Oracle Think Tank LuLu-CoCo


Dia bad hand di awal dan ngga bisa ngestride selain Madew sekali. Meski demikian tabokannya lumayan kenceng critical melulu bikin gue megap-megap. Untungnya hand dia masih tetap busuk sepanjang permainan. Walau gue sempat sekali nge-Glare ga tembus gara-gara dia hand Grade 0 semua.

Game 8 - Nova Grappler Stride


Begitu sadar dia Nova Grappler, gue berniat skip Grade 3 sekali, hanya saja tragedi Game 4 terulang. Gue ngedraw 3 Grade 3 sehingga gue harus naik mau ngga mau. Begitu naik, malah digebukin Vikten Viktor ngabisin hand sambil ngeheal dianya. Gue jadi harus ambil keputusan besar di turn setelahnya berhubung gue merasa ga bisa selamat kalau dia udah stride Viktplasma. Lawan damage 2 dan hand gue tau ada 2 Null dan 2 Grade 3, sedangkan gue cuma bisa nge-Glare dua kali. Gue pun mempertaruhkan semuanya, berharap nemu Aglovale atau Critical nyari Grade 3 tambahan. Eh gak nemu. Ya sudah, pertaruhan terakhir adalah berharap check Critical sebiji. Sayangnya gue check kosongan dan lawan cuma kena sampai damage 5. Gue pun mati turn berikutnya setelah di-Viktplasma.

Setelah capek berharap, dan jalanin 8 game dari pagi, gue pulang saja nggak nonton Top 8. Gue jadi agak menyesal karena jadi gak bisa melihat langsung kasus di Top 4.

Buat yang penasaran decklistnya biasa aja kok.

Decklist


Grade 4
3 Fast Chase Golden Knight, Campbell
2 Golden Dragon, Spearcross Dragon
1 Golden Dragon, Scourge Point Dragon
2 Snow Elemental, Blizza

Grade 3
4 Bluish Flame Liberator, Prominence Glare
4 Bluish Flame Liberator, Percival

Grade 2
4 Liberator, Lawful Trumpeter
4 Oath Liberator, Aglovale
3 Regulation Liberator, Aglovale

Grade 1
4 Light Formation Liberator, Erdre
4 Fast Chase Liberator, Josephus
4 May Rain Liberator, Bruno
2 Physical Force Liberator, Zorron

Grade 0
4 Ascendant Liberator, Barbtruc (Critical)
4 Great Wish Liberator, Esus (Critical)
4 Liberator, Lucky Charmy (Draw)
4 Numinous Tree Liberator, Elchea (Heal)
1 Flaming Passion Liberator, Guido

Kenapa kok ngga ada Prominence Core?
Sebenarnya gue pengen sih. Formasinya jadi 2 Glare - 4 Core - 2 Percival. Hanya saja, ternyata Core gue cuma punya dua... Ya berhubung Core itu pakai empat atau nol, gue terpaksa pilih nol.

Kenapa kok ngga ada Madew?
Karena ketinggalan bareng Saint Blow. Padahal beberapa game akan jadi lebih mudah dimenangkan kalau ada Madew karena gue seringkali ragu nge-Stride gara-gara harus keep Grade 3 di hand buat nge-Glare. (Game 4 dan 8 sih sama aja bohwatnya meski ada Madew)

Kenapa kok starternya Guido?
Karena gue berniat nge-Glare 2-3 kali dalam seturn. Makanya butuh sesuatu buat trigger efeknya.

Kenapa kok ngga pakai Ketchgal?
Stand Trigger sucks di deck ini. Gue maunya pas Glare masuk, gue check Critical. Kayak bagaimana seharusnya di Game 8.

Sisanya same-same lah yaw. Build standar. Yang penting gak jadi drama. Eaaa.


Oke segitu dulu,
Vandy

Rabu, 22 Oktober 2014

Kisah Sedih di Hari Minggu Bersama Venus Luquier

Hi guys!

Pada hari minggu kemarin, ada seorang anak Bambu yang kebetulan pergi ke Bushiroad World Championship atau yang sering disebut sebagai WGP oleh anak-anak VG. Berikut kisah dari anak manis tersebut.

The Night Before

Di malam sebelumnya, anak ini kebingungan memakai deck apa untuk WGP keesokan harinya. Deck miliknya yang maxtune ada sembilan biji, maklum saja jadi bingung. Untung saja ada dua anggota tim Bambu lainnya, yaitu Fibro dan Jabro (Jabi Kribo) yang melakukan latih tanding di depannya.

Awalnya, Fibro memilih untuk menggunakan deck Venus Luquier dan Jabro memilih untuk menggunakan deck Monarch-Zenith. Alhasil, dalam 6 game Jabro kalah sekitar 6-0 setelah Fibro berakrobat dari Soul untuk bikin singanya gemuk. Jabro yang tidak terima langsung mengambil deck lainnya, deck Maelstorm Reverse yang merupakan deck andalannya di format JP dan menantang Fibro 6 game lagi. Namun tetap tidak mengubah nasibnya, Jabro kalah total sekitar 12-0.

Jengah dengan kekalahan, Jabro mengeluarkan decknya sendiri, yaitu Ashlei Reverse untuk 6 game berikutnya. Fibro pun menghabisinya kembali dengan skor total sekitar 18-0 tanpa perlawanan. Jabro yang hampir putus asa, akhirnya memakai deck andalannya yang akan ia gunakan keesokan harinya, Eradicator. Meski sebenarnya Eradicator bad match melawan Venus Luquier, namun dengan deck ini Jabro akhirnya menang. Membuat total skor akhir menjadi 23-1. Jabro pun cukup puas dan bisa tidur nyenyak malam itu.

Anak ini terkesima melihat bagaimana akrobat sang Fibro, kemudian akhirnya memutuskan untuk membawa deck Venus Luquier di turnamen besoknya.

The Day

Anak ini datang terlambat, sekitar jam 10an mendekati jam 11. Namun ternyata pendaftaran masih dibuka sehingga anak ini bisa mendaftar tanpa antri, kemudian di-deck check oleh judge Dhyza dan mendapatkan playmat plus promo, meski tanpa Goodie Bag karena katanya sudah habis.

Setelah deck check, anak ini harus mencari kartu terakhir dalam decknya yang belum sempurna, Venus Luquier keempat. Dibantu oleh kawan-kawan Bambu, pinjaman Venus Luquier didapatkan dari judge Aron yang putih hatinya dan sungguh baik sekali.

Tidak lama setelah mendapatkan pinjaman, turnamen WGP dimulai!

Round 1 vs Megacolony Cyclomatooth


Karena baru pertama kali melawan Megacolony dan juga baru pertama kali menggunakan deck Venus Luquier secara fisik, anak ini melakukan banyak misplay dalam permainannya. Namun beruntung baginya, ia melawan Megacolony yang tidak terlalu agresif dan lawannya sempat misride ke Grade 3 sehingga secara advantage tidak terlalu parah imbasnya.

Anak ini pun menang setelah melakukan all-out attack dengan Singa 31.000 Power di kanan kiri saat lawannya sudah mencapai 5 damage dan baru saja melakukan lock Cyclomatooth.

WIN

Round 2 vs Narukami Descendant


Berhubung anak ini merasa misplaynya barusan parah banget, dia mendatangi kembali Fibro dan Jabro untuk dilatih secara kilat. Fibro dengan telatennya memandu anak ini step-by-step cara bermain serta cara mengeguard serangan, sedangkan Jabro dengan sabarnya menjadi sansak (lagi) memakai deck Ashlei-nya.

Setelah latihan beberapa game, anak ini lebih percaya diri menghadapi lawan berikutnya, yang membuka Eradicator, Strike-dagger Dragon sebagai Starting Vanguardnya. Sayangnya dia gagal melakukan Superior Ride dan terpaksa mengeride Vowing Sword Dragon di Grade 3.

Berkat penggunaan self-damager, Venus Luquier bisa menggila langsung setelah di-ride. Advantage yang dihasilkan menjadi gila-gilaan dan berkat dua kali menggunakan skill Emille dan dua kali Irina, Luquier biasa pun berhasil masuk Soul untuk Crossride instan. Lawannya kemudian breakride menjadi Descendant, sesuatu yang sangat mengerikan, akan tetapi mampu ditangkis dengan sempurna. Venus Luquier gitu loh, handnya banyak dan crossride pula.

Giliran berikutnya, Descendant menggunakan efek +5000 dan kembali ditangkis dengan sempurna tanpa mengeluarkan keringat sedikitpun. Meski terdesak jurus all out pakai singa gila, pengguna deck Eradicator berhasil melakukan heal di damage 6 dan mendapat tambahan dua turn, yang sayang sekali tidak banyak membantunya menang.

WIN

Round 3 vs Bermuda Pacifica


Di game ketiga, anak ini bingung karena tidak tahu cara main deck Pacifica. Akhirnya ia melakukan beberapa misplay seperti menyerang ke samping, karena nggak tega gebuk Pacifica Breakride yang unyu beudh. Untungnya, sang lawan stuck dengan Breakride over Breakride Pacifica tanpa mengedraw Eternal Loli, Pacifica yang menjadi kunci deck tersebut.

Dengan demikian, pertarungan advantage pun jelas dimenangkan oleh Venus Luquier.

WIN

Round 4 vs Gold Paladin Ezel Scissors


Pengguna Gold Paladin ini sempat misride ke Grade 1, namun dia jalan pertama dan hanya untuk satu giliran. Hal ini membuat si anak berubah ke mode rush. Begitu mencapai Limit Break lawan langsung memakai efek dan ditahan dengan Guard 30.000 berhubung tidak ada Null.

Anak itu harus bertahan dengan advantage minimum karena Vanguardnya adalah Luquier Reverse dalam keadaan tidak Crossride. Kemudian di giliran berikutnya, Ezel gunting ngeheal dan kembali menghantam sehingga harus diguard 30.000 lagi.

Untungnya giliran berikutnya anak itu berhasil ride Venus Luquier dan memasukkan Luquier ke dalam Soul membuat guard berikutnya menjadi lebih mudah. Akan tetapi anak itu melakukan kesalahan dengan memberikan damage kelima pada Ezel sewaktu hand-nya belum siap dihantam oleh efek Ezel. Alhasil begitu Ezel mengaktifkan efek, anak itu hanya bisa pasrah no guard sambil muncrat darah.

LOSE

Round 5 vs Aqua Force Tetra-Drive


Mengetahui lawannya adalah Tetra-Transcore, anak ini bermain santai dengan menggebuk Rear Guard sambil mencari Luquier biasa untuk mengaktifkan efek Crossride. Begitu Luquier sudah masuk, anak ini langsung mengerush lawan, memaksa ke damage 4.

Alhasil begitu breakride Tetra-Transcore, Rear Guard lawan hanya bisa memukul angin. Anak ini pun cuma perlu menangkis serangan Tetra sambil intercept. Hemat banyak hand. Begitu diserang lagi dengan Tetra tanpa breakride, serangannya jadi cupu banget. Akhirnya anak ini melakukan all-out attack pakai singa gila untuk menghabisi lawannya.

WIN

Round 6 vs Shadow Paladin Dragruler


Ronde ini tidak begitu berkesan bagi anak ini, berhubung perbedaan advantage bisa terlihat begitu jelas dari awal. Venus Luquier berhasil mengeluarkan 4 Rear-Guard sambil mengaktifkan Crossride, lalu check double heal trigger waktu menyerang dalam pengaruh self-damager.

Lawannya hanya bisa breakride Mordred over Mordred, lalu breakride Dragruler dan menembak satu kali sebelum dihabisi pada giliran berikutnya. Jomplang sekali jumlah handnya ketika permainan berakhir.

WIN

Round 7 vs Aqua Force Maelstorm


Entah kenapa sang lawan terlihat miskin rear guard dari awal, sehingga sewaktu naik ke Grade 3, dia memutuskan untuk ride Glory Maelstorm dan call Maelstorm Reverse. Karena diserang dengan Rear-Guard minimal, hand anak ini menjadi banyak dan sudah mempersiapkan null untuk menghadapi efek Ultimate Break Glory Maelstrom.

Namun begitu lawan mengaktifkan skill tersebut dan anak ini mengeluarkan Null, ternyata skillnya justru kebalikan, yaitu hanya bisa diguard grade 0. Anak ini kemudian menyadari kesalahannya yang tertukar antara skill Glory dan skill Nouvelle. Untung saja masih ada 2 Trigger di hand dan Venus dalam keadaan Crossride jadi bisa guard no pass.

Giliran berikutnya dengan menghitung hand, anak ini meretire Rear Guard Grade 3-nya menjadi Grade 2 agar bisa intercept efek Glory. Setelah aktivasi Ultimate Break berikutnya, anak ini pun melakukan all out attack dan permainan berakhir.

WIN

Round 8 vs Narukami Gauntlet


Ronde terakhir penyisihan dan anak ini mendapat table 2, yang (biasanya) artinya punya skor paling tinggi di antara peserta X-1 yang lain, sehingga kalau berhasil menang, spot di Top 8 menjadi pasti diraih.

Berhubung hand anak ini sedang banyak penyerang, maka anak ini langsung menge-rush dari awal, memojokkan lawan ke damage tinggi. Lawan juga akhirnya keteteran mengeguard, hingga akhirnya ia breakride Ignition ke Gauntlet dan kemudian memakai efek Gauntlet memompa Gauntlet ke power 34.000 critical 4 setelah diboost. Yang kalau kena, pasti bakal muntah darah dari seluruh bagian tubuh kemudian berakhir mati. Gauntlet memang menyeramkan.

Anak ini langsung panik berhubung tidak ada null di handnya. Untungnya si lawan tidak mengaktifkan efek Gauntlet dua kali (menjadi 37.000) karena kurang cuan berhubung Venus Luquier dalam keadaan Crossride. Kalau saja diaktifkan, maka anak ini akan kekurangan 1 unit interceptor dan terpaksa guard seluruh hand dan fieldnya hanya untuk guard two-to-pass.

Saat lawan menyerang, anak ini memuntahkan seluruh handnya untuk guard no-pass. Di turn berikutnya, ia pun mengeluarkan semua Grade 3 yang nyangkut di hand untuk menyerang all out dan lawan kekurangan 5.000 guard untuk menangkis semua.

WIN

Top Cut

Berhasil menang di table 2 membuat anak ini optimis lolos ke Top 8. Namun apa mau dikata, ternyata sistemnya Bushi agak berbeda dengan sistem biasanya. Anak ini malah terlempar ke peringkat 10 sehingga harus pulang tanpa membawa apa-apa.

Berikut decklist yang digunakan anak tersebut.


Grade 3
4 Silver Thorn Dragon Empress, Venus Luquier
2 Silver Thorn Dragon Queen, Luquier Reverse
2 Silver Thorn Dragon Tamer, Luquier

Grade 2
4 Silver Thorn, Upright Lion
4 Silver Thorn, Rising Dragon
3 Silver Thorn Beast Tamer, Maricica

Grade 1
4 Silver Thorn Hypnos, Lydia
4 Silver Thorn Assistant, Irina
4 Silver Thorn Assistant, Zelma
2 See-saw Game Winner

Grade 0
4 Silver Thorn Barking Dragon (Critical)
4 Silver Thorn Marionette, Natasha (Draw)
4 Silver Thorn Juggler, Nadia (Heal)
4 Poison Juggler (Critical)
1 Silver Thorn Beast Tamer, Emille (Starter)

Anak ini tidak menggunakan Ana, Eva ataupun Stand Trigger meskipun mereka bisa jago banget dalam keadaan yang benar. Masalahnya kartu-kartu tersebut akan membuat anak ini lebih pusing dalam memainkannya, padahal anak ini baru saja memainkan deck Venus Luquier hari itu. Sehingga ia memilih decklist ini untuk keep it simple and stupid.

Untuk playstyle dan tips memainkannya, kamu bisa cek guidenya di artikel ini: Florsheim Tips: Silver Thorn Dragon Empress, Venus Luquier

Demikian kisah sedih di hari minggu yang gue ceritakan kembali dari anak itu.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More