Rabu, 22 Juli 2015

YES Misride! Lho, Misride Kok Malah Senang!?

Hi guys, kembali lagi dengan saya di sini.

Tenang saja, post ini bukan post buat jualan, jadi kamu ngga perlu takut ngiler pengen beli deck setelah baca haha.

Dulu waktu pertama kali ikut World Championship Qualifier tahun 2012, langkah gue di Top 8 harus berhenti gara-gara misride, nyangkut di Grade 1. Berkat hal tersebut akhirnya selalu terngiang-ngiang di kepala gue bahwa misride hampir sama dengan kalah, apalagi kalau gagal naik ke Grade 1. Namun hal demikian telah berubah di era Stride sekarang ini.

Lho kok berubah? Ada beberapa perubahan yang signifikan dibanding dulu, yakni:

1. Terciptanya Sistem G-Assist


Atas kebaikan Bushi, kita diberi kesempatan untuk menghindari misride. Sayang ongkosnya sangat berat. Pertama, kamu harus menelanjangi diri (secara figuratif, bukan harfiah) dengan menunjukkan semua kartu di hand kamu. Kedua kamu kehilangan advantage dengan kehilangan satu kartu di hand (dua sih, tapi satu lagi kan terganti oleh hasil G-Assist) dan dua kartu dari G-Zone.

Ini bisa fatal karena memberikan musuh informasi di awal artinya lawan akan tahu hampir semua kartu di hand-mu sampai akhir. Kok bisa? Ya kamu kalau drive check kan ditunjukkin juga ke lawan. Alhasil yang lawanmu nggak tahu cuma kartu yang kamu draw biasa atau draw pakai trigger. Makanya seringkali menahan diri tidak G-Assist satu turn dianggap lebih baik, terutama kalau kamu jalan duluan.

2. Barangsiapa yang Stride Duluan Lebih Untung


Yap. Berhubung syarat Stride adalah kedua pemain mencapai Grade 3 atau lebih, maka siapapun yang naik ke Grade 3 paling terakhir akan sangat diuntungkan. Hal ini membuat beberapa pemain yang jalan duluan sengaja untuk misride satu turn, menunggu lawannya naik ke Grade 3 agar dapat langsung Stride.

Selain kamu bisa triple drive check dan mengaktifkan efek GB1 duluan, kamu juga bisa menggunakan efek-efek Stride besar semacam Ragnaclock, Saint Blow dan Phantom Diablo lebih awal dibanding lawan kamu.

3. Bertahan di Posisi Canggung


Menahan diri di Grade 2 telah menjadi sebuah strategi baru di kalangan senior Vanguard. Ini dilakukan demi mendapat keuntungan secara tempo walau pada awalnya rugi karena tidak bisa Twin Drive. Bahkan ada deck yang sengaja didesain untuk itu! Ini keuntungannya: Pertama, lawan tidak bisa Stride maupun Legion. Kedua, semua kartu dengan syarat GB1 atau Legion menjadi Vanilla belaka. Ketiga, kita bisa memilih sendiri kapan naik ke Grade 3 dan melakukan Stride duluan untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Ini juga yang membuat ada beberapa deck jadul Limit Break (atau bahkan sebelumnya, deck Season 1) naik ke permukaan. Mulai dari Tachikaze, Oracle Think Tank, Sanctuary Guard, Nubatama, dan sebagainya). Simply karena mereka lebih menguasai early game dan mampu menahan lawan walau dalam posisi misride. Kemudian ketika lawan dalam posisi lemah, deck ini naik ke Grade 3 untuk mengaktifkan efek Limit Break atau langsung naik ke Stride Generation, secara efektif mengambil semua advantage lawan dari naik ke Grade 3 duluan.

Kesimpulan


Strategi "sengaja tidak naik kelas" ini mungkin efektif di turnamen sebagai strategi yang high risk high return, namun sungguh sangat tidak menyenangkan untuk digunakan (atau untuk dilawan) dalam permainan kasual. Well, kita main kan agar bisa mengeluarkan jurus-jurus terkuat kita.

Kalau jurus-jurusnya kita tahan sendiri seperti itu ya selain membuat posisi kita canggung (tertahan di Grade 2 dan tidak dapat Twin Drive), kita juga jadi tidak bisa memakai efek-efek Stride dan Legion yang keren. Lawan kita pun bete karena ia juga tidak bisa mengeluarkan efek-efek keren yang sudah ia siapkan.

Nah, kamu sudah merasakan belum ditahan seperti ini oleh lawan kamu?

Oke segitu dulu,
Medallion

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More