Hi guys,
Jadi hari ini gue semacam dipaksa bikin artikel sama anak-anak Bambu (pretty much Florsheim divisi VG tapi nggak pakai nama Florsheim - dan blog ini diisi sama tulisan-tulisan mereka). Okelah, gue bikin yang gue biasa aja, yaitu Narukami.
Narukami Vermillion adalah deck yang gue pakai (dan masih gue pakai) sejak pertama kali main Vanguard lebih dari satu tahun yang lalu. Ada beberapa alasan kenapa gue masih demen pakai deck sederhana ini. Simak per poinnya di bawah!
1. Deck Narukami Vermillion Anggotanya adalah Naga
Alasan pertama kenapa gue memilih klan Narukami adalah karena isinya Naga. Naga gede-gede yang bisa nyetrum. Lalu kenapa nggak Kagero? Simpel sih, soalnya waktu pertama kali memutuskan main Vanguard, pilihan Trial Decknya hanya dua, Gold Paladin atau Narukami. Berhubung gue suka naga, ya gue pilihlah Narukami, kemudian ketika mau gue Tune-Up, build terbaik adalah Vermillion. Bukan karena gue demen ama Kai-nya lho, wong saat itu gue nonton animenya pun belum.
Subjektif? Tentu, dari judul saja tulisannya "Kenapa GUE suka."
2. Deck Narukami Vermillion itu Linear
Apa maksudnya linear? Linear adalah garis lurus. Artinya mainnya ya gitu-gitu doang. Pasang Power Line yang sesuai, lalu tabok sampai game berakhir. Nggak ada twist macam-macam, setidaknya sebelum musim Eradicator.
"Trik" yang ada hanyalah penggunaan efek Vermillion dan kalaupun bawa, efek Deathscythe. Akhirnya mainnya pun simple nggak banyak mikir sehingga bisa menghemat stamina untuk turnamen-turnamen besar yang butuh main 6 ronde atau lebih.
3. Deck Narukami Vermillion Mempermudah Belajar Vanguard
Gue adalah salah satu pemain yang sering mengajari orang lain bermain, baik di blog maupun di dunia nyata. Oleh karena itu gue butuh deck yang cukup sederhana dan nggak banyak ngoyo. Saking sederhananya, kamu akan lebih banyak belajar basic dari Vanguard itu sendiri dibanding belajar "berakrobat" yang aneh-aneh. Mulai dari bagaimana membentuk Power Line, efisiensi Guard, mengatur urutan serangan, hitung-hitungan trigger, dan sebagainya.
Gue sendiri benar-benar belajar dari nol pakai deck ini. Bayangkan kalau gue belajar mulai dari Bermuda atau Angel Feather, pasti gue akan lebih sibuk mempelajari kombo-kombo dan cara mengatur ulang formasi dibanding basic yang beneran penting tadi.
4. Deck Narukami Vermillion Ternyata Cukup Kuat
Kalau kamu cukup up to date dengan dunia persilatan cardfighter Indonesia, kamu pasti tahu deck Narukami Vermillion THE BLOOD meraih juara pertama dan kedua World Championship Indonesia 2013 kemarin. Gue sendiri di turnamen lokal selalu bisa mendapat skor maksimal kalah satu (atau kalah nol) dengan deck itu. Bahkan gue sempat lolos Top 8 World Championship Indonesia 2012 memakai deck Narukami Vermillion tanpa THE BLOOD.
Well, kuat tidak kuat mungkin kurang relevan di dunia Vanguard yang penuh dengan hoki-hokian, namun mau bagaimanapun juga, yang membuat kita tetap bertahan bermain kan salah satunya adalah kemenangan. Kemenangan itu rasanya nikmat, ya nggak?
Itu dia empat alasan kenapa gue suka deck Narukami Vermillion. Dengan ini hutang saya lunas sudah, tinggal tunggu Sabtu nanti anak-anak Bambu harus nraktir gue makan, MWAHAHAHA.
Oke segitu dulu,
Vandy
0 komentar:
Posting Komentar